rekening kontrol dan rekening pembantu pengertian.perbedaan juga contoh
Rekening pembantu atau Subsidiary Account dikontrol ketelitiannya dengan menggunakan rekening kontrol (Controlling Account) di dalam buku besar. Rekening kontrol menampung data yang bersumber dari jurnal sedangkan rekening pembantu digunakan menampung data yang bersumber dari rekening sumber. Gambar berikut menjelaskan hubungan antara rekening kontrol dengan rekening pembantu.
rekening kontrol ialah (adalah) rekening yang dapat digunakan untuk mengawasi saldo-saldo dalam buku pembantu. Rekening kontrol terdiri dari elemen utama akuntansi seperti Kas, Piutang, Aktiva tetap, Utang, Modal dll.
sedangkan rekening pembantu ialah (adalah) artinya catatan akuntansi akhir (book of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akhir karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut proses akuntansi selanjutnya, penyajian laporan keuangan, dan pencatatan ke dalam catatan akuntansi.
Rekening kontrol dan rekening pembantu digunakan untuk mencatat biaya sebagai berikut:
Rekening Kontrol Rekening Pembantu
Persediaan Bahan Baku Kartu Persediaan
Persediaan Baha penolong Kartu Persediaan
Barang dalam proses Kartu Harga Pokok
Biaya Overhead pabrik sesungguhnya Kartu Biaya
Biaya Administrasi dan umum Kartu Biaya
Biaya Pemasaran Kartu Biaya
Persediaan produk jadi Kartu Persediaan
Setiap melakukan penjurnalan, harus ditunjuk nama rekening kontrol yang bersangkutan dalam buku besar. Untuk mencatat biaya produksi, dalam buku besar dibentuk rekening kontrol barang dalam proses. Rekening ini dipecah menurut unsur biaya produksi, sehingga ada 3 macam rekening barang dalam proses yaitu:
- Barang dalam proses – Biaya Bahan Baku
- Barang dalam proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung
- Barang dalam proses – Biaya Overhead Pabrik
Jika produk diolah melalui beberapa departemen produksi, Rekening Barang dalam Proses dirinci menurut departemen dan unsur biaya produksi, sebagai contoh :
- Barang dalam proses – Biaya Bahan Baku Departemen A
- Barang dalam proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Departemen A
- Barang dalam proses – Biaya Overhead Pabrik Departemen A
- Barang dalam proses – Biaya Bahan Baku Departemen B
- Barang dalam proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Departemen B
- Barang dalam proses – Biaya Overhead Pabrik Departemen B
Untuk mencatat biaya non produksi, di dalam buku besar dibentuk Rekening Kontrol Biaya Administrasi dan Umum, dan biaya Pemasaran. Rekening biaya pemasaran digunakan untuk menampung biaya-biaya yang terjadi dalam fungsi pemasaran, sedangkan Rekening Biaya Administrasi dan Umum digunakan untuk menampung biaya-biaya yang terjadi di fungsi administrasi dan umum.
Untuk mencatat pemakaian bahan baku yang dipakai dalam pembuatan suatu produk, jurnal yang dibuat adalah:
DR. Barang dalam proses
CR. Persediaan bahan baku
Dan BUKAN jurnal berikut:
DR. Biaya bahan baku
CR. Persediaan bahan baku
Karena rekening biaya bahan baku tidak diselenggarakan dalam buku besar melainkan dalam buku pembantu kartu harga pokok.
Untuk mencatat biaya-biaya digunakan Rekening Kontrol sebagai berikut:
DR. Biaya overhead pabrik sesungguhnya
CR. Akumulasi depresiasi gedung
(Untuk mencatat depresiasi gedung pabrik)
DR. Biaya Administrasi dan Umum
CR. Kas
(Untuk mencatat biaya telex)
DR. Biaya Pemasaran
CR. Akumulasi depresiasi kendaraan
(Untuk mencatat biaya depresiasi kendaraan yang digunakan bagian pemasaran)
by +Rinal Purba
rekening kontrol ialah (adalah) rekening yang dapat digunakan untuk mengawasi saldo-saldo dalam buku pembantu. Rekening kontrol terdiri dari elemen utama akuntansi seperti Kas, Piutang, Aktiva tetap, Utang, Modal dll.
sedangkan rekening pembantu ialah (adalah) artinya catatan akuntansi akhir (book of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akhir karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut proses akuntansi selanjutnya, penyajian laporan keuangan, dan pencatatan ke dalam catatan akuntansi.
Rekening kontrol dan rekening pembantu digunakan untuk mencatat biaya sebagai berikut:
Rekening Kontrol Rekening Pembantu
Persediaan Bahan Baku Kartu Persediaan
Persediaan Baha penolong Kartu Persediaan
Barang dalam proses Kartu Harga Pokok
Biaya Overhead pabrik sesungguhnya Kartu Biaya
Biaya Administrasi dan umum Kartu Biaya
Biaya Pemasaran Kartu Biaya
Persediaan produk jadi Kartu Persediaan
Setiap melakukan penjurnalan, harus ditunjuk nama rekening kontrol yang bersangkutan dalam buku besar. Untuk mencatat biaya produksi, dalam buku besar dibentuk rekening kontrol barang dalam proses. Rekening ini dipecah menurut unsur biaya produksi, sehingga ada 3 macam rekening barang dalam proses yaitu:
- Barang dalam proses – Biaya Bahan Baku
- Barang dalam proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung
- Barang dalam proses – Biaya Overhead Pabrik
Jika produk diolah melalui beberapa departemen produksi, Rekening Barang dalam Proses dirinci menurut departemen dan unsur biaya produksi, sebagai contoh :
- Barang dalam proses – Biaya Bahan Baku Departemen A
- Barang dalam proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Departemen A
- Barang dalam proses – Biaya Overhead Pabrik Departemen A
- Barang dalam proses – Biaya Bahan Baku Departemen B
- Barang dalam proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Departemen B
- Barang dalam proses – Biaya Overhead Pabrik Departemen B
Untuk mencatat biaya non produksi, di dalam buku besar dibentuk Rekening Kontrol Biaya Administrasi dan Umum, dan biaya Pemasaran. Rekening biaya pemasaran digunakan untuk menampung biaya-biaya yang terjadi dalam fungsi pemasaran, sedangkan Rekening Biaya Administrasi dan Umum digunakan untuk menampung biaya-biaya yang terjadi di fungsi administrasi dan umum.
Untuk mencatat pemakaian bahan baku yang dipakai dalam pembuatan suatu produk, jurnal yang dibuat adalah:
DR. Barang dalam proses
CR. Persediaan bahan baku
Dan BUKAN jurnal berikut:
DR. Biaya bahan baku
CR. Persediaan bahan baku
Karena rekening biaya bahan baku tidak diselenggarakan dalam buku besar melainkan dalam buku pembantu kartu harga pokok.
Untuk mencatat biaya-biaya digunakan Rekening Kontrol sebagai berikut:
DR. Biaya overhead pabrik sesungguhnya
CR. Akumulasi depresiasi gedung
(Untuk mencatat depresiasi gedung pabrik)
DR. Biaya Administrasi dan Umum
CR. Kas
(Untuk mencatat biaya telex)
DR. Biaya Pemasaran
CR. Akumulasi depresiasi kendaraan
(Untuk mencatat biaya depresiasi kendaraan yang digunakan bagian pemasaran)
by +Rinal Purba
Posting Komentar untuk "rekening kontrol dan rekening pembantu pengertian.perbedaan juga contoh"
jika ada masalah dan sesuatu tampilkan di forum ini , saran dan kritik juga boleh , terima kasih sudah berkomentar.