perbedaan dan pengertian piutang wesel dan piutang dagang
Piutang wesel : piutang yang timbul dari penjualan barang secara kredit yang disertai surat kesanggupan membayar sejumlah uang pada saat tertentu (promes)
· Dalam surat wesel biasanya dicantumkan informasi tentang :
. Pihak yang menerima pembayaran wesel (payee)
. Pihak yang membuat surat wesel (makes)
. Tanggal dan jangka waktu wesel
. Jumlah nilai wesel dan tingkat bunga wesel
. Tempat atau lokasi pembayar wesel
piutang wesel dibagi menjadi 2:
Wesel berbunga
Wesel tdk berbunga
Beserta wesel dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
B = P x T x W
B = Bunga
T = Tingkat bunga
P = Pokok
W = Waktu
· Tanggal jatuh tempo dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
1. Kurangi jumlah hari dalam bulan wesel dengan tanggal wesel
2. Tambahkan jumlah seluruh hari dalam bulan-bulan berikutnya selama hasil penjumlahannya tidak melebihi jangka waktu wesel.
3. Kurangkan jangka waktu wesel dengan hasil pada langkah point 2
Contoh:
Diketahui tanggal wesel 29 September 2011, jangka waktu wesel 60 hari.
Tentukan tanggal jatuh tempo wesel ( 1 tahun = 360 hari )
Jawaban :
September 2011 = 30 - 29 = 1 hari
Oktober 2011 = 30 hari
November 2011 = 29 hari
Jumlah hari = 60 hari
Jadi tanggal jatuh tempo adalah tanggal 29 November 201
sedangkan !!
Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit, dalam hal ini tagihan tersebut tidak disertai dengan surat perjanjian yang formal, melainkan karena unsur kepercayaan dan kebijakan perusahaan di mana dalam penjualannya telah ditetapkan syarat penjualan misalnya 2/10,n/30. Hal ini berarti piutang yang timbul diharapkan akan dapat diterima dalam jangka waktu paling lama 30 hari sejak tanggal transaksi. Apabila pelanggan membayar dalam jangka waktu kurang dari 10 hari setelah tanggal transaksi maka akan diberikan potongan/diskon sebesar 2% dari harga jual. Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun sehingga dilaporkan sebagai aktiva lancar.
atau :
1. Piutang dagang dicatat kotor (Gross Method)
Metode kotor mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa di pengaruhi oleh potongan yang akan di berikan.Apabila ternyata debitur mengambil potongan, maka akan diakui sebagai pengurangan jumlah punjualan bukan sebagai pengurangan jumlah piutang. Dengan metode ini prosedur penjurnalan dan pembukuannya sbb:
v Pada saat terjadi penjualan secara kredit barang dagangan, misalkan syarat kredit 2/10-n/10.
Jurnal : Account Receivable xx
Sales xx
v Pada saat diterima pelunasan piutang dagang.
· Bila pelunasan piutang dagang telah melebihi masa potongan,yaitu lebih dari 10 hari, maka kita tidak perlu memperhitungkan potongan dan perusahaan akan meneerima seluruh piutang.
Jurnal : Cash xx
Account Receivable xx
· Bila pelunasan piutang dagang masih dalam baatas potongan, maka kita perlu memperhitungkan dan memberikan potongan penjualan, yaitu sebesar 2 persen dari piutang dan perusahaan akan menerima uang sebesar 98 %.
Jurnal : Cash xx
Sales Discount xx
Account Receivable xx
2. Piutang Dagang dicatat Bersih (Net Method)
Metode bersih mengakui jumlah piutang setelah dikurangi dengan potongan penjualan,bila ternyata potongan jumlah tidak dimanfaatkan oleh debitur, maka akan mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas jumlah piutang dan kelebihan tersebut sebagai penghasilan lain-lain.
Prosedur penjurnalan dan pembukuannya sbb :
1. Pada saat terjadi penjualan kredit barang dagangan, misalkan syarat kredit 210- n/10
Jurnal: Account Receivable xx
Sales Dicount xx
Sales xx
2. a. Apabila pelunasan piutang dagang masih dalam batas waktu potongan, maka perusahaan harus memperhitungkan dan memberikan potongan penjualan, yaitu 2%.
Jurnal : Cash xx
Account Receivable xx
b. Bila pelunasan piutang dagang telah melebihi masa potongan yaitu lebih dari 10 hari, maka kita tidak perlu memperhitungkan potongan dan perusahaan akan menerima seluruh piutang, maka ada dua kemungkinan yaitu :
1. Sales Discount yang dicatat saat penjualan terjadi sudah ditutup dari pembukuan perusahaan (Closing Entries).
Jurnal : Cash xx
Account Receivable xx
Retained Earning xx
2. Sales Discount yang dicatat saat penjualan terjadi belum di tutup dari pembukuan perusahaan (Closing Eatries).
Jurnal : Cash xx
Account Receivable xx
Sales Dicount xx
Contoh : Tanggal 1 maret 2003 PT. X menjual barang dagangan secara kredit dengan syarat 2/10, n/30 seharga Rp. 80.000 kepada Ny. Windy. Bila tanggal 7 Maret 2003 Ny. Windy membayar lunas dan bila tidak memanfaatkan potongan.
Apr
13
BAB II PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL
BAB 2
“PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL”
Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan, penjualan tersebuat dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Setiap penjualan kredit menimbulkan piutang atau tagihan. Yang melibatkan dua pihak yakni kreditur (pihak yang menjual barnag atau jasa dan memperoleh piutang), dan debitur (pihak yang melakukan pembelian dan menjadikan utang).
· JENIS – JENIS PIUTANG
a. Piutang Dagang ( Jumlah uang yang harus di bayar oleh debitur kepada perusahaan. )
b. Piutang Wesel ( Suatu janji tertulis kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat tersebut pada waktu yang akan datang. )
c. Piutang Lain-lain ( Macam – macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel, contoh : piutang kepada karyawan, direksi, dan piutang pada cabang-cabang perusahaan. )
Bagian kredit adalah bagian yang bertugas untuk mengevaluasi calon debitur, memonitoring debitur, dan memberikan taksiran kerugian yang mungkin timbul dari debitur.
BAGIAN PERTAMA - PIUTANG DAGANG
Masalah akuntansi yang bersangkutan dengan piutang dagang meliputi 3 hal, yaitu :
1. Pengakuan.
Potongan tunai yang diberikan oleh grossir pada pengecer sesuai dengan termin yang ditetapkan perusahaan.
2. Penilaian.
Piutang dagang harus dicatat dan di laporkan sebesar niali kas (neto) yang bisa di realisasikan adalah jumlah piutang bruto setelah di kurangi dengan taksiran jumlah (nilai) piutang yang tidak dapat diterima. Oleh karena itu penentuan nilai kas bersih yang diteriam memerlukan penaksiran jumlah piutang yang tidak akan dapat diterima.
o Kerugian Piutang
Dalam akuntansi, kerugian akibat piutang tak dapat ditagih dicatat dengan mendebet rekening kerugian piutang.
o Pencatatan Taksiran Kerugian Piutang
a. Metode Cadangann
Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan metode :
ü Kerugian piutang tak tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan di tandingkan dengan penjualan pada periode akuntansi yang sama dengan periode terjadinya penjualan.
ü Jumlah piutang yang ditaksir tidak akan dapat diterima dicatatan dengan mendebet rekening Kerugian Piutang dan mengkredit Cadangan Kerugian Piutang.
ü Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebet rekening Cadangan Kerugian Piutang dan mengkredit rekening Piutang Dagang pada saat suatu piutang dihapus dari pembukuan.
artikel lainya yang bisa anda cari di sini :
demikian +Rinal Purba
· Dalam surat wesel biasanya dicantumkan informasi tentang :
. Pihak yang menerima pembayaran wesel (payee)
. Pihak yang membuat surat wesel (makes)
. Tanggal dan jangka waktu wesel
. Jumlah nilai wesel dan tingkat bunga wesel
. Tempat atau lokasi pembayar wesel
piutang wesel dibagi menjadi 2:
Wesel berbunga
Wesel tdk berbunga
Beserta wesel dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
B = P x T x W
B = Bunga
T = Tingkat bunga
P = Pokok
W = Waktu
· Tanggal jatuh tempo dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
1. Kurangi jumlah hari dalam bulan wesel dengan tanggal wesel
2. Tambahkan jumlah seluruh hari dalam bulan-bulan berikutnya selama hasil penjumlahannya tidak melebihi jangka waktu wesel.
3. Kurangkan jangka waktu wesel dengan hasil pada langkah point 2
Contoh:
Diketahui tanggal wesel 29 September 2011, jangka waktu wesel 60 hari.
Tentukan tanggal jatuh tempo wesel ( 1 tahun = 360 hari )
Jawaban :
September 2011 = 30 - 29 = 1 hari
Oktober 2011 = 30 hari
November 2011 = 29 hari
Jumlah hari = 60 hari
Jadi tanggal jatuh tempo adalah tanggal 29 November 201
sedangkan !!
Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit, dalam hal ini tagihan tersebut tidak disertai dengan surat perjanjian yang formal, melainkan karena unsur kepercayaan dan kebijakan perusahaan di mana dalam penjualannya telah ditetapkan syarat penjualan misalnya 2/10,n/30. Hal ini berarti piutang yang timbul diharapkan akan dapat diterima dalam jangka waktu paling lama 30 hari sejak tanggal transaksi. Apabila pelanggan membayar dalam jangka waktu kurang dari 10 hari setelah tanggal transaksi maka akan diberikan potongan/diskon sebesar 2% dari harga jual. Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun sehingga dilaporkan sebagai aktiva lancar.
atau :
1. Piutang dagang dicatat kotor (Gross Method)
Metode kotor mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa di pengaruhi oleh potongan yang akan di berikan.Apabila ternyata debitur mengambil potongan, maka akan diakui sebagai pengurangan jumlah punjualan bukan sebagai pengurangan jumlah piutang. Dengan metode ini prosedur penjurnalan dan pembukuannya sbb:
v Pada saat terjadi penjualan secara kredit barang dagangan, misalkan syarat kredit 2/10-n/10.
Jurnal : Account Receivable xx
Sales xx
v Pada saat diterima pelunasan piutang dagang.
· Bila pelunasan piutang dagang telah melebihi masa potongan,yaitu lebih dari 10 hari, maka kita tidak perlu memperhitungkan potongan dan perusahaan akan meneerima seluruh piutang.
Jurnal : Cash xx
Account Receivable xx
· Bila pelunasan piutang dagang masih dalam baatas potongan, maka kita perlu memperhitungkan dan memberikan potongan penjualan, yaitu sebesar 2 persen dari piutang dan perusahaan akan menerima uang sebesar 98 %.
Jurnal : Cash xx
Sales Discount xx
Account Receivable xx
2. Piutang Dagang dicatat Bersih (Net Method)
Metode bersih mengakui jumlah piutang setelah dikurangi dengan potongan penjualan,bila ternyata potongan jumlah tidak dimanfaatkan oleh debitur, maka akan mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas jumlah piutang dan kelebihan tersebut sebagai penghasilan lain-lain.
Prosedur penjurnalan dan pembukuannya sbb :
1. Pada saat terjadi penjualan kredit barang dagangan, misalkan syarat kredit 210- n/10
Jurnal: Account Receivable xx
Sales Dicount xx
Sales xx
2. a. Apabila pelunasan piutang dagang masih dalam batas waktu potongan, maka perusahaan harus memperhitungkan dan memberikan potongan penjualan, yaitu 2%.
Jurnal : Cash xx
Account Receivable xx
b. Bila pelunasan piutang dagang telah melebihi masa potongan yaitu lebih dari 10 hari, maka kita tidak perlu memperhitungkan potongan dan perusahaan akan menerima seluruh piutang, maka ada dua kemungkinan yaitu :
1. Sales Discount yang dicatat saat penjualan terjadi sudah ditutup dari pembukuan perusahaan (Closing Entries).
Jurnal : Cash xx
Account Receivable xx
Retained Earning xx
2. Sales Discount yang dicatat saat penjualan terjadi belum di tutup dari pembukuan perusahaan (Closing Eatries).
Jurnal : Cash xx
Account Receivable xx
Sales Dicount xx
Contoh : Tanggal 1 maret 2003 PT. X menjual barang dagangan secara kredit dengan syarat 2/10, n/30 seharga Rp. 80.000 kepada Ny. Windy. Bila tanggal 7 Maret 2003 Ny. Windy membayar lunas dan bila tidak memanfaatkan potongan.
Apr
13
BAB II PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL
BAB 2
“PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL”
Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan, penjualan tersebuat dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Setiap penjualan kredit menimbulkan piutang atau tagihan. Yang melibatkan dua pihak yakni kreditur (pihak yang menjual barnag atau jasa dan memperoleh piutang), dan debitur (pihak yang melakukan pembelian dan menjadikan utang).
· JENIS – JENIS PIUTANG
a. Piutang Dagang ( Jumlah uang yang harus di bayar oleh debitur kepada perusahaan. )
b. Piutang Wesel ( Suatu janji tertulis kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat tersebut pada waktu yang akan datang. )
c. Piutang Lain-lain ( Macam – macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel, contoh : piutang kepada karyawan, direksi, dan piutang pada cabang-cabang perusahaan. )
Bagian kredit adalah bagian yang bertugas untuk mengevaluasi calon debitur, memonitoring debitur, dan memberikan taksiran kerugian yang mungkin timbul dari debitur.
BAGIAN PERTAMA - PIUTANG DAGANG
Masalah akuntansi yang bersangkutan dengan piutang dagang meliputi 3 hal, yaitu :
1. Pengakuan.
Potongan tunai yang diberikan oleh grossir pada pengecer sesuai dengan termin yang ditetapkan perusahaan.
2. Penilaian.
Piutang dagang harus dicatat dan di laporkan sebesar niali kas (neto) yang bisa di realisasikan adalah jumlah piutang bruto setelah di kurangi dengan taksiran jumlah (nilai) piutang yang tidak dapat diterima. Oleh karena itu penentuan nilai kas bersih yang diteriam memerlukan penaksiran jumlah piutang yang tidak akan dapat diterima.
o Kerugian Piutang
Dalam akuntansi, kerugian akibat piutang tak dapat ditagih dicatat dengan mendebet rekening kerugian piutang.
o Pencatatan Taksiran Kerugian Piutang
a. Metode Cadangann
Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan metode :
ü Kerugian piutang tak tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan di tandingkan dengan penjualan pada periode akuntansi yang sama dengan periode terjadinya penjualan.
ü Jumlah piutang yang ditaksir tidak akan dapat diterima dicatatan dengan mendebet rekening Kerugian Piutang dan mengkredit Cadangan Kerugian Piutang.
ü Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebet rekening Cadangan Kerugian Piutang dan mengkredit rekening Piutang Dagang pada saat suatu piutang dihapus dari pembukuan.
artikel lainya yang bisa anda cari di sini :
- Formulir SPT Masa PPN 1111 DM (Excel Dan PDF)
- PER-10/PJ/2013 Tanggal 12 April 2013 Tentang Perubahan Atas PER-45/PJ/2010 Tentang Bentuk, Isi, Dan Tata Cara Pengisian Serta Penyampaian SPT Masa PPN Bagi Pengusaha Kena Pajak Yang Menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan
- PER DJP No. PER-45/PJ/2010 Tentang Bentuk, Isi, Dan Tata Cara Pengisian Serta Penyampaian SPT Masa PPN 1111 DM Bagi Pengusaha Kena Pajak Yang Menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan
- Mengapa Harus Berbisnis atau usaha
- Pengertian/Definisi Bisnis
demikian +Rinal Purba
Posting Komentar untuk "perbedaan dan pengertian piutang wesel dan piutang dagang "
jika ada masalah dan sesuatu tampilkan di forum ini , saran dan kritik juga boleh , terima kasih sudah berkomentar.