Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh)

Cara Menghitung IMT
Cara Menghitung IMT 
Kesehatan seseorangbisa dideteksi salah satunya dengan menggunakan berat badan. Orang dengan berat badan yang berlebih memiliki berbagai resiko penyakit, begitu juga orang yang terlalu kurus juga bisa mengalami beberapa masalah kesehatan di kemudian hari. Namun, berapakah berat badan yang dianggap ideal untuk kesehatan? Ternyata berat badan ideal yang sehat bagi setiap orang berbeda. Nah, untuk mengukurnya, kita bisa berpatokan pada rumus Indeks Masa Tubuh. Untuk penjelasan lengkap bisa anda simak dibawah ini.
Pengertian Indeks Masa Tubuh

Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah rumus yang dicetuskan oleh para pakar kesehatan untuk menilai apakah berat badan seseorang sehat atau tidak. Rumus Indeks Masa Tubuh ini merupakan metrik standar di seluruh dunia untuk membedakan apakah Anda termasuk memiliki berat badan ideal, kurang (underweight), ataukah justru berlebih (overweight).

Perhitungan Indeks Masa Tubuh ini didasarkan pada proporsi antara berat badan Anda (kilogram) dengan tinggi tubuh (meter). Rumus yang digunakan untuk menghitung Indeks Masa Tubuh adalah sebagai berikut:

BMI (Body Mass Index) = berat badan (kg) / (tinggi badan (meter))2

Misalnya saja, Anda memiliki berat badan 80 kg dan tinggi badannya 175 cm. Maka perhitungan Indeks Masa Tubuhnya sebagai berikut:

BMI = 80/(1,752)
BMI = 80/3,06
BMI = 26,1

Nah, untuk mengetahui apakah IMT yang Anda miliki tergolong kurang, normal, ataukah berlebih, maka digunakan ukuran sebagai berikut:

IMT untuk laki-laki:
Tergolong kurus jika IMT kurang dari 18
Tergolong ideal jika IMT antara 18-25
Tergolong kegemukan/berlebih jika IMT antara 25-27
Tergolong obesitas jika IMT lebih dari 27

IMT untuk perempuan:
Tergolong kurus, jika IMT kurang dari 17
Tergolong ideal jika IMT antara 17-23
Tergolong kegemukan jika IMT antara 23-27
Tergolong obesitas jika IMT lebih dari 27.

Resiko Penyakit akibat Berat Badan yang Tidak Ideal

Dengan mengetahui apakah berat badan Anda sekarang tergolong ideal ataukah tidak, Anda bisa mengira-ngira resiko kesehatan apa yang mungkin bisa muncul. Baik berat badan berlebih atau kurang ternyata memiliki resiko kesehatan masing-masing.

Saat ini memang kebanyakan orang terlalu konsen dengan masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan dari berat badan berlebih/obesitas. Memang obesitas bisa menimbulkan berbagai komplikasi penyakit, misalnya saja seperti:

1. Gangguan Tidur

Salah satu resiko paling umum dari obesitas adalah gangguan tidur, utamanya sleep apnea, yaitu sebuah kondisi dimana orang akan berhenti bernafas beberapa kali saat tidur. Sleep apnea termasuk gangguan tidur yang berbahaya, karena bisa menjadi penyebab kematian mendadak.

2. Penyakit Kronis

Beberapa penyakit kronis bisa timbul pada penderita obesitas, misalnya saja penyakit jantung, kolesterol tinggi, hipertensi, penyakit hati, diabetes, hingga stroke. Selain itu, obesitas ternyata juga bisa menyebabkan kerusakan tulang di area lutut dan pinggang.

Berat badan kurang (underweight) ternyata juga bisa menyebabkan berbagai resiko kesehatan berbahaya. Diantaranya adalah:

1. Radang Sendi

Kekurangan lemak dalam tubuh ternyata beresiko menyebabkan terjadinya radang sendi pada wanita di atas usia 42 tahun.

2. Patah Tulang

Ternyata lemak dalam tubuh tak selalu bersifat jahat. Lemak berfungsi sebagai bahan bakar pembentukan hormon esterogen yang bertugas menjaga kesehatan tulang. Semakin sedikit lemak, maka pembentukan hormon esterogen akan terhambat.

3. Keguguran

Wanita hamil dengan berat badan kurang ternyata lebih rentan terhadap resiko keguguran. Wanita kurus memiliki resiko 72% lebih besar mengalami keguguran pada trimester pertama kehamilan. Selain itu, ternyata wanita kurus juga lebih rentan terkena morning sickness.

Kelebihan dan Kelemahan Perhitungan Indeks Masa Tubuh

Meskipun perhitungan IMT sudah umum digunakan untuk menentukan apakah seseorang memiliki berat badan ideal atau tidak, namun ternyata rumus Indeks Massa Tubuh ini tidak bisa diberlakukan bagi semua orang. Karena mungkin terdapat perbedaan kondisi komposisi massa tubuh pada beberapa orang dengan kriteria tertentu.

Misalnya saja pada para binaragawan atau olahragawan yang menurut perhitungan BMI tergolong overweight. Namun sebenarnya komposisi tubuh mereka sebagian besar terdiri dari massa otot dan bukan timbunan lemak.

Pada beberapa kasus, ada juga wanita yang memiliki IMT kurus, namun ternyata memiliki distribusi lemak pada tubuh yang terpusat di perut dan sebagainya. Beberapa orang yang tergolong kurus ternyata juga bisa mengalami diabetes karena kadar gula darahnya yang tinggi.

Banyak juga orang yang Indeks Massa Tubuhnya tergolong kelebihan berat badan, namun ternyata dinyatakan sehat. Angka IMT yang rendah juga ternyata bisa terjadi pada orang-orang dengan penyakit tertentu atau kalangan lanjut usia.

Jadi dapat dikatakan bahwa Indeks Massa Tubuh memang berguna untuk mengetahui ideal tidaknya berat badan seseorang. Namun, perhitungan ini hanya sebatas mengetahui skornya. IMT tidak bisa digunakan untuk menggeneralisir bahwa seseorang terserang penyakit tertentu jika IMT-nya tidak ideal. IMT tidak bisa mewakili diagnosis keseluruhan terhadap penyakit yang mungkin diderita. Jadi tetap diperlukan medical check-up rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang secara menyeluruh.

Itulah informasi lengkap mengenai perhitungan Indeks Massa Tubuh. Semoga bisa bermanfaat.

Tonton juga video Youtubenya 

Posting Komentar untuk "Cara Menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh)"