Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Batu Gantung Parapat Simalungun, Obyek Wisata Legenda Asal Usul Nama Kota Parapat

JIka Anda berkunjung ke Kota Parapat, Anda harus menyempatkan diri singgah ke objek wisata penuh legenda bernama Batu Gantung Parapat. Dari tempat inilah, segala legenda dan cerita rakyat menjadi dasar asal usul nama Kota Parapat.
Batu Gantung Parapat Simalungun, Obyek Wisata Legenda Asal Usul Nama Kota Parapat
Batu Gantung Parapat Simalungun, Obyek Wisata Legenda Asal Usul Nama Kota Parapat

Cara Menuju ke Batu Gantung Parapat

Batu Gantung Parapat ini sebenarnya terletak di sebuah tebing yang menghadap ke danau Toba. Letaknya sendiri berada di bagian timur laut pulau Samosir. Jika Anda ingin berkunjung ke Batu Gantung Parapat, maka akses yang bisa ditempuh adalah dengan kapal penyeberangan.

Ada kapal feri khusus carteran yang bisa mengantarkan wisatawan untuk berkujung ke Batu Gantung Parapat. Biasanya, mereka akan menunggu sampai kapal dipenuhi oleh wisatawan, baru mereka akan mengantarkan wisawata menuju ke destinasi Batu Gantung Paparat.

Oya, Anda jangan sampai salah. Kapal feri yang melayani rute ke Batu Gantung Parapat ini tidak stand-by di 2 pelabuhan yang bisa digunakan masyarakat sipil untuk menyeberang ke Pulau Samosir (pelabuhan Ajibata dan Tigaraja). Kapal feri khusus cartera wisawatan ini biasanya stand-by di pinggir danau wisata, dimana ada hotel atau penginapan bagi wisawatan. Tentunya ini justru memudahkan wisawatan karena tanpa harus pergi ke pelabuhan, Anda bisa langsung menaiki kapal feri untuk menuju ke Batu Gantung Parapat.

Kapal penyeberangan komersial sendiri berangkat dari pelabuhan Ajibata dan Tigaraja menuju ke Pulau Samosir, dan biasanya jarang melewati Batu Gantung Parapat. Karena memang kapal penyeberangan komersil ini mencari rute terdekat menuju ke Samosir.

Ongkos Penyeberangan Menuju Batu Gantung Parapat

Tarif yang dibanderol kapal feri wisawatan untuk berkunjung ke Batu Gantung Parapat ini berbeda dengan tarif kapal penyeberangan komersial. Setiap wisawatan biasanya akan dikenakan biaya sebesar 15 ribu rupiah untuk bisa sampai ke Batu Gantung Parapat. Sedangkan untuk penyeberangan biasa menuju ke Pulau Samosir, dikenakan tariff 8 ribu rupiah saja. Meskipun begitu, tarif yang dikenakan pada wisawatan ini masih sangat terjangkau.

Legenda Batu Gantung Parapat

Batu Gantung Parapat adalah sebuah obyek wisata yang syarat akan mitos. Legenda rakyat inilah yang membuat Batu Parapat makin terkenal di kalangan masyarakat sekitar dan juga wisatawan. Menurut legenda, dahulu kala hiduplah seorang perempuan yang bernama Seruni. Ia adalah anak dari sepasang suami istri yang tinggal di sebuah desa kecil di tepian Danau Toba.

Melihat anaknya telah tumbuh beranjak dewasa, sang ayah kemudian berniat untuk menjodohkan Seruni dengan seorang pemuda yang ternyata masih sepupunya sendiri. Seruni yang ternyata telah diam-diam menjalin hubungan asmara denga seorang pemuda lain di desanya merasa sedih dengan keputusan ayahnya tersebut.
batu gantung simalungun
Penampakan Batu Gantung di Si malungun - foto by Pevi Riani facebook

Ia sangat putus asa karena sang ayah tetap bersikeras untuk melaksanakan perjodohan tersebut. Seruni yang putus asa ini berniat ingin mengakhiri hidupnya dengan cara menceburkan diri ke Danau Toba. Saat itu, ia bahkan juga membawa anjing kesayangannya Toki.

Saat berjalan menuju ke tepian Danau Toba, Seruni tiba-tiba terpelosok pada sebuah lubang batu besar dan hingga mencapai dasarnya. Seruni kebingungan dan tidak bisa meminta tolong pada siapapun. Anjingnya Toki yang mendengar suara Seruni kemudia kembali ke desa untuk meminta tolong warga. Kemudian warga beserta orang tua seruni berbondong-bondong pergi ke tebing di tepian Danau Toba tersebut. Namun karena kondisi tebing yang sangat terjal, warga desa pun ternyata tidak bisa berbuat banyak untuk menolong Seruni.

Rasa putus asanya yang kian memuncak kemudian membuat Seruni memilih mati dalam lubang tempatnya terperosok . Ia pun berteriak “Parapat batu..Parapat batu” yang artinya adalah merapatlah batu. Tiba-tiba terjadilah gempa besar. Dan setelah gempa besar itu berhenti, warga desa melihat ada sebuah batu yang menggantung dari tepian tebing seperti tubuh manusia. Kemudian mereka meyakini bahwa batu tersebut merupakan perwujudan dari Seruni yang dipaksa menikah dengan laki-laki pilihan orangtuanya.

Kejadian ini membuat warga desa kemudian menamai batu tersebut dengan sebutan “Batu Gantung” dan desa dimana kejadian ini terjadi diberi nama Parapat. Lambat laun batu tersebut kemudian dikenal dengan Batu Gantung Parapat. Daerah yang dulu adalah desa kecil itu kini berubah menjadi wilayah pusat permukiman yang ramai dan menjadi pusat wisata di Kawasan Danau Toba.

Fakta Tentang Batu Gantung Parapat

Ternyata di balik segudang mitos yang melekat pada objek wisata ini, ada beberapa fakta yang layak untuk diketahui, diantaranya adalah:

• Nama Seruni Tak Bermarga

Sebagai orang Batak, sewajarnya tiap orang pasti memiliki marga yang menunjukkan silsilah keluarganya. Namun dalam legenda ini, Seruni tidak memiliki marga dan hingga saat ini tak ada orang yang mengklaim Seruni sebagai bagian marga mereka.

• Nama Seruni Tidak Khas Batak

Nama Seruni memang terdengar aneh jika berada di Batak. Karena masyarakat Batak pada umumnya dan dalam berbagai cerita rakyat lainnya selalu menggunakan nama khas yang tidak jauh dari penamaan alam sekitar dan perilaku baik.

• Atraksi Anak-Anak yang Meminta Koin

Pemandangan yang paling umum ditemui di objek wisata Batu Gantung Parapat ini adalah banyaknya anak-anak setempat yang menaiki sampan kecil dan meminta koin ataupun uang kertas kepada wisatawan. Mereka akan meminta wisawata untuk melemparkan koin ataupun uang kertas. Dan kemudian mereka akan terjun ke dalam air untuk memungut uang koin tersebut.

• Waktu yang Terbatas

Karena satu-satunya akses yang bisa menuju ke Batu Gantung Parapat adalah dengan menaiki kapal feri, maka setiap kelompok wisatawan memiliki waktu yang terbatas untuk melihat pemandangan di objek wisata ini. Rata-rata kapal feri akan memberikan waktu berkunjung sampai 20 menit kepada wisawatan dan kemudian mereka akan kembali ke dermaga hotel dan penginapan di tepian Danau Toba.

Tonton juga videonya



Itulah sekilas legenda rakyat tentang Batu Gantung dan asal muasal nama Kota Parapat yang menjadi pusat wisata di Danau Toba. Semoga bisa menambah wawasan Anda.

Posting Komentar untuk "Batu Gantung Parapat Simalungun, Obyek Wisata Legenda Asal Usul Nama Kota Parapat"